Search This Blog

Pages

SELAMAT DATANG DI RADYKA ONLINE...

Saturday, October 23, 2010

“DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG”.


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

            Krisis Keuangan Global yang terjadi saat ini bukan hanya berdampak secara langsung terhadap para pemodal maupun pemain saham di bursa saham, baik di dalam dan di luar negeri. Namun imbasnya juga sudah mempengaruhi Perekonomian Nasional maupun di Daerah yang berujung kepada penurunan kemampuan daya beli masyarakat, terutama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
            Kebangkrutan Leman Brothers pada tanggal 15 September 2008, menjadi suatu catatan kelam sejarah Perekonomian Amerika Serikat yang merupakan salah satu perusahaan investasi atau bank keuangan senior dan terbesar ke-4 di Amerika Serikat telah menjadi awal dari drama krisis keuangan di seluruh dunia. Kejadian tersebut dengan cepat berpengaruh terhadap transaksi bursa saham diberbagai belahan dunia seperti Hongkong, China, Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Negara lainnya mengalami penurunan drastis, bahkan Bursa Saham Indonesia (BEI) harus dinonaktifkan selama beberapa hari.
            Pemerintah Indonesia pun kelihatan panik dalam menyikapi permasalahan ini, peristiwa ini menandai fase awal dirasakannya dampak krisis ekonomi global yang pada mulanya terjadinya di Amerika Serikat dirasakan juga oleh Negara Indonesia.
            Dilihat dari faktor penyebabnya, krisis Ekonomi global pada saat ini berbeda dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia lebih kurang 10 tahun lalu, yang mana pada saat itu krisis ekonomi yang melanda Indonesia lebih disebabkan oleh ketidak mampuan Indonesia menyediakan alat pembayaran luar negeri, dan tidak kokohnya struktur Perekonomian Indonesia, tetapi krisis keuangan global pada tahun 2008 ini berasal dari faktor-faktor yang terjadi di luar negeri. Tetapi kalau kita tidak hati-hati dan waspada dalam menyikapi permasalahan ini, tidak mustahil dampak krisis keuangan global pada tahun 2008 ini akan sama atau bahkan lebih buruk jika dibandingkan dengan dampak dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998.
            Pengaruh dari Krisis Keuangan Global, juga telah merontokkan harga-harga di pasaran dunia untuk berbagai komoditi andalan ekspor Bangka Belitung, diantaranya dari Sektor Perkebunan maupun Pertanian seperti karet, Crude Palm Oil (CPO), serta hasil tambang berupa Timah.
Akibatnya nilai ekspor dari komoditi tersebut ikut terkoreksi, berpengaruhnya penghasilan penambang, petani karet maupun sawit juga menurun drastis.
            Menurunnya tingkat penghasilan, mempengaruhi daya beli masyarakat yang sudah mulai dirasakan menurun saat ini. Seperti halnya di Bangka Belitung, yang sebagian besar masyarakat pedesaannya mengandalkan Pertanian dan Pertambangan sebagai Ladang Perekonomian / Mata Pencaharian keluarga.
            Berdasarkan uraian-uraian yang disampaikan di atas, penulis bermaksud melakukan suatu penelitian ilmiah yang akan dituangkan ke dalam Karya Tulis dengan Judul : “DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG”.


Identifikasi Masalah

            Masalah Krisis di Negara Indonesia, dan khususnya di Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memang sangat berkaitan dengan Krisis Keuangan yang sedang dialami oleh Negara Amerika Serikat pada beberapa waktu yang lalu.
            Keterkaitan antara kedua negara tersebut dalam hal, mengenai Krisis Keuangan yang terjadi, dianggap penting untuk diperhatikan guna menyelesaikan serta menanggulangi dampak-dampak yang terjadi.
Tidak hanya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Negara Indonesia, tapi juga di negara-negara lain yang ikut terkena dampak dari Krisis Keuangan tersebut.
            Oleh sebab itu, akan dikumpulkan berbagai alternatif-alternatif penyebab masalah yang pada gilirannya nanti akan diteliti sesuai dengan batasan kemampuan peneliti.
            Masalah-masalah yang akan diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut :
  1. Dampak-dampak apa saja yang terjadi akibat Krisis Keuangan Global di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
  2. Seberapa besar pengaruh Krisis Keuangan tersebut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
  3. Bagaimana strategi atau penanggulangan Krisis Keuangan tersebut oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Batasan Masalah
        
            Masalah Perekonomian Nasional sangat penting bagi setiap perekonomian-perkonomian di daerah-daerah, khususnya di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
            Mengingat masalah Perekonomian tersebut sangat luas dan kompleks, sedangkan kemampuan penulis dalam hal ini sangat terbatas, maka selanjutnya penulis ingin membatasi masalah pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini.
            Dengan mengetahui batasan-batasan masalah tersebut, maka penulis menetapkan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana dampak-dampak yang terjadi akibat Krisis Keuangan Global terhadap Perekonomian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
  2. Seberapa besar pengaruh Krisis Keuangan Global terhadap Perekonomian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tujuan Penelitian
        
            Tujuan diadakannya penelitian ini oleh penulis adalah :
  1. Untuk mengetahui dampak-dampak  Krisis Keuangan Global yang terjadi    terhadap Perekonomian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 
  2. Untuk mendapatkan gambaran mengenai seberapa besar pengaruhnya  terhadap Perekonomian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
 
Manfaat Penelitian

     Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :
  1. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan pengetahuan penulis terhadap permasalahan yang diteliti, sekaligus mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan.
  2. Bagi Pemerintah Provinsi kepulauan Bangka Belitung Adalah sebagai input atau dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam penanggulangan masalah Krisis Keuangan Global yang berpengaruh terhada Perekonomian Daerah.
  3. Bagi Pembaca Dapat menjadi tambahan informasi dan membuka wawasan atau sebagai referensi yang berguna untuk penelitian yang relevan dan lebih sempurna.
 


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.      Tinjauan Pustaka
2.1.1.   Pengertian dan Penjelasan Sistem Perekonomian

Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.

Perekonomian Terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara. Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh.
Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

Perekonomian Pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan perusahaan swasta untuk menciptakan sebuah lingkungan dimana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu).
Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

Perekonomian Pasar Campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi / pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang menonjol, yaitu :
  • Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
  • Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
  • Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
  • Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.

Ciri ekonomi liberal
  • Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu. 
  • Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
  • Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi. 
  • Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
  • Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
  • Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar. 
  • Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi. 
  • Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing-masing negara. Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena
perbedaan pemilikan sumber daya maupun perbedaan sistem pemerintahan suatu negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

No comments:

Post a Comment

Celotehan Terbaru